Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait Tahun Yubileum dan Porta Sancta Paroki Tomang
Tahun Yubileum adalah Tahun Suci yang dicanangkan oleh Gereja Katolik Roma dan hanya diadakan setiap 25 tahun sekali.
Ini adalah tahun rekonsiliasi dan pengampunan dosa.
Umat Katolik dapat menerima indulgensi penuh Yubileum khusus (pengampunan menyeluruh atas semua hukuman sementara karena dosa) jika mereka memenuhi syarat-syarat tertentu, yang mungkin termasuk melakukan ziarah ke tempat atau tempat suci Yubileum.
Tahun Yubileum 2025 berlangsung dari tanggal 24 Desember 2024 hingga 6 Januari 2026.
Perayaan resminya dimulai ketika Paus Fransiskus membuka Pintu Suci Basilika Santo Petrus.
Di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Tahun Yubileum di mulai dari 4 Januari 2025 hingga 3 Januari 2026.
Pada Yubileum terakhir, Paus Yohanes Paulus II membuka Pintu Suci pada malam Natal 1999.
Hal serupa dilakukan Paus Fransiskus pada saat meresmikan Yubileum 2025.
Paus Fransiskus mengumumkan tanggal resmi Yubileum 2025 dalam Bulla Indiksi Yobel, yang secara tradisional diterbitkan pada hari raya Kenaikan Tuhan tahun sebelum Tahun Suci, yang pada tahun 2024 jatuh pada tanggal 9 Mei.
Umat beriman dapat mempersiapkan diri melalui doa, pengakuan dosa, meditasi dan keterlibatan dalam karya amal.
Pintu Suci merupakan hal penting dari Tahun Yubileum.
Selama Tahun Yubileum, Pintu Suci dibuka secara seremonial bagi para peziarah, yang dapat melewati pintu terbuka tersebut sebagai bagian dari ziarah.
Melewati Pintu Suci melambangkan masuknya kehidupan rohani baru, pengampunan dosa dan pembaharuan iman. Dan juga merupakan syarat seorang peziarah untuk menerima indulgensi penuh.
Di Roma, empat basilika kepausan utama di kota itu (St. Peter's, St. John Lateran, St. Paul Outside the Walls, St. Mary Major) masing-masing memiliki pintu khusus yang ditetapkan sebagai Pintu Suci, yang merupakan pintu masuk ke dalam gereja yang biasanya ditutup rapat dengan mortar dan semen.
Selama Tahun Yubileum, Pintu Suci dibuka secara seremonial bagi para peziarah dari seluruh dunia, yang dapat melewati pintu terbuka tersebut sebagai bagian dari ziarah keagamaan mereka. Melewati Pintu Suci merupakan salah satu amalan wajib yang dapat dilakukan seorang peziarah untuk menerima indulgensi penuh.
Di KAJ terdapat 69 Pintu Suci yang terletak di 9 Dekenat.
Setiap orang, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, dapat melintasi Pintu Suci untuk berpartisipasi dalam Yubileum dan menerima rahmatnya.
Ziarah menjadi unsur mendasar dalam setiap Tahun Yubileum.
Ziarah atau sebuah perjalanan secara tradisional dikaitkan dengan pencarian manusia akan makna hidup.
Indulgensi adalah penghapusan hukuman-hukuman sementara untuk dosa-dosa yang kesalahannya sudah diampuni melalui Sakramen Rekonsiliasi.
Indulgensi merupakan sarana untuk menemukan kembali sifat tak terbatas dari kerahiman Allah; sebagai ungkapan kepenuhan pengampunan Allah, yang tidak mengenal batas.
Melakukan Ziarah ke 9 Gereja di 9 Dekenat yang ada di KAJ
Menerima Sakramen Tobat / Pengampunan Dosa selama Tahun Yubileum 2025
Tekun mengikuti Misa Kudus pada hari Minggu dan Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu
Mendoakan intensi Bapa Paus
Melakukan perbuatan amal dan belas kasih
Untuk umat yang tidak dapat melakukan perjalanan ziarah (misalnya karena sakit; lanjut usia; dll) dapat memperoleh rahmat indulgensi penuh dengan berdoa Bapa Kami, Pengakuan Iman (Credo) dan doa Rosario dari tempatnya masing-masing.
Pengakuan dosa adalah elemen kunci dari Yubileum, karena memungkinkan umat beriman menerima indulgensi penuh dan pengampunan atas dosa-dosa mereka.
“Peziarah Pengharapan”
Mengapa harapan tidak pernah mengecewakan? Karena harapan menawarkan kepastian akan kasih Tuhan.
Harapan akan menjadi teman perjalanan bagi umat beriman untuk berjumpa dengan Kasih Tuhan dalam perjuangan kehidupan sehari-hari.
Kita juga diundang untuk mewujudkan harapan itu kepada saudara/i kita yang membutuhkan pertolongan.
Paus Fransiskus mengajak: “Kita harus menyelidiki tanda-tanda zaman dan menanggapi persoalan yang ada sebagai tanda-tanda harapan yang harus diperjuangkan”.
Kepedulian lebih kepada Saudara/i yang lemah dan miskin.
Tahun Yubileum adalah tahun yang didedikasikan untuk rahmat ilahi, di mana umat beriman diundang untuk berdamai dengan Tuhan dan menerima pengampunan-Nya.
Kegiatan amal yang dianjurkan antara lain membantu orang lemah, miskin, dan tersingkir.
“Peziarah Pengharapan dalam semangat Santa Teresa Benedikta dari Salib”.
Santa Teresa Benedikta dari Salib (Edith Stein) adalah filsuf, biarawati Karmelit, dan martir.
Lahir dari keluarga Yahudi, ia menemukan Kristus dalam pencariannya akan kebenaran dan akhirnya memeluk iman Katolik.
Hidupnya mencerminkan kesatuan iman dan akal budi, yang mencapai puncaknya dalam penyerahan dirinya di Auschwitz sebagai persembahan bagi bangsanya dan dunia.
Pergulatannya mencari kebenaran di tengah tantangan masyarakat menumbuhkan sikap empati mendalam bagi sesama. Dengan semboyan “segalanya untuk semua orang,” sebagai orang Kristiani, tidak ada orang asing. Ia meyakini bahwa kasih Kristus tak mengenal batas, dan setiap orang yang membutuhkan bantuan adalah sesama kita.
Baginya, "jika kasih Kristus ada di dalam kita, kita akan melakukan seperti yang Ia lakukan, dan mencari domba yang hilang”.
Dalam gelombang kehidupan yang luar biasa, Santa Teresa Benedikta menemukan kebenaran melalui pengalaman sahabatnya yang bertahan dalam penderitaan karena iman kepada Kristus. “Ave Cruz, Spes Unica” (Salam Hai Salib, Harapanku yang Utama), menegaskan bahwa hanya sengsara Kristus yang menyelamatkan umat manusia, dan kebangkitan-Nya menjadi panutan bagi umat Kristiani.
Pada Tahun Yubileum 2025, sesuai pesan Paus Fransiskus dalam Spes non Confundit (Harapan yang tidak pernah mengecewakan), kita dipanggil menjadi ‘Peziarah Pengharapan’, saksi kasih Tuhan yang tak berkesudahan.
Teladan Santa Teresa Benedikta dari Salib menginspirasi kita untuk menjadikan salib sebagai harapan utama, membawa kita pada pertobatan yang lebih mendalam serta komitmen baru untuk menumbuhkan harapan dalam Kristus, baik bagi diri sendiri maupun mewujudkan harapan sesama kita, yaitu saudara-saudara yang lemah, miskin, dan tersingkir.
Persatuan & Kemenangan
Empat sosok yang memegang salib mewakili umat manusia dari empat penjuru bumi yang berpelukan, melambangkan kesetiakawanan dan persaudaraan.
Harapan
Jangkar yang terbentuk dari bagian bawah salib yang memanjang menjadi simbol harapan di tengah tantangan hidup.
Perjalanan peziarah yang komunal
Perjalanan peziarah tidak bersifat perorangan, melainkan komunal, dengan tanda-tanda dinamis yang semakin berkembang menuju salib.
Salib yang dinamis
Salib yang membungkuk ke arah umat manusia menyiratkan bahwa umat manusia tidak ditinggalkan sendirian.
Luce & Friends
Luce
Dalam Bahasa Italia berarti ‘Cahaya’.
Luce mewakili seorang peziarah Katolik.
Luce & Friends
Simbol ‘perjalanan melalui badai kehidupan’.
Tongkat
Bermakna ‘ziarah menuju keabadian’.
Sepatu bot berlumuran lumpur
Melambangkan ‘perjalanan yang panjang dan sulit’.
Mata yang bersinar
Simbol ‘harapan hati’
Warna jas hujan Luce, Fe, Xin & Sky
Melambangkan semua manusia dari 4 penjuru dunia
Tahun Yubileum merupakan waktu khusus bagi umat Katolik untuk berdamai dengan Tuhan, memperoleh indulgensi penuh dan memperbaharui imannya.
Acara pokoknya antara lain pembukaan Pintu Suci, ziarah, misa, Pekan Suci, dan Pesta Kristus Raja.
Pesta Kristus Raja ditetapkan pada tahun 1925 oleh Paus Pius XI untuk merayakan kedaulatan Kristus atas alam semesta, dan akan diadakan pada tanggal 23 November 2025.
Sakramen yang paling penting adalah pengakuan dosa, Ekaristi, dan tindakan melintasi Pintu Suci.
Pintu suci bisa dilewati berkali-kali, namun indulgensi penuh hanya bisa diperoleh satu kali dalam sehari.
Misa Harian : pk. 06.00 - 06.30
Misa Sabtu : pk. 16.30, 19.00
Misa Minggu : pk. 06.30, 09.00, 11.30, 16.30, 19.00
Misa Jumat Pertama : pk. 19.00
Pintu Suci Gereja Maria Bunda Karmel dibuka dari 4 Januari 2025 – 3 Januari 2026
Setiap hari pk. 08:00 – 20:00, kecuali menjelang dan selama Misa
Hari Sabtu : pk. 08:00 – 15.30
Hari Minggu : pk. 13:30 – 15.30
Tutup saat Rabu Abu, Pekan Suci (Minggu Palma sampai dengan HR Paskah), dan beberapa hari menjelang dan pada saat Natal, atau apabila ada kebijakan khusus dari Paroki dan/atau KAJ
Dalam rangka Tahun Yubileum 2025, Paroki Tomang telah menetapkan sebuah Pintu Suci / Porta Sancta pada salah satu pintu masuk gereja, sesuai dengan arahan Paus Fransiskus dalam Bulla Spes non Confundit dan KAJ. Namun, menjelang dan selama Misa, Porta Sancta akan tetap tertutup agar perhatian umat tetap terpusat pada Ekaristi, yang adalah sumber dan puncak iman kita (Lumen Gentium).
Hal ini sejalan dengan norma-norma liturgi Gereja yang menekankan kesakralan dan keutamaan perayaan Ekaristi (Pedoman Umum Misale Romawi).
Di luar Misa, Porta Sancta akan terbuka untuk doa pribadi dan refleksi rohani, sehingga umat dapat sepenuhnya merasakan rahmat dan makna rohaninya.
Paroki Tomang membuat tempat tersendiri yang menjadi bagian dari Porta Sancta. Di Paroki lain ada yang berbeda dimana letak Porta Sancta bukan di pintu gereja dimana disesuaikan dengan kebijakan masing-masing Paroki.
Menghubungi Sekretariat Gereja Maria Bunda Karmel:
Telp : 021-5350435 (menggunakan panggilan telepon)
WhatsApp :+62215350435 (hanya menerima pesan text WA)
Peziarah dapat mendaftarkan melalui link https://bit.ly/ZiarahMBKYB